Lebih dari sekadar membangun koordinasi, komunikasi memiliki peran penting dalam menumbuhkan keharmonisan.
BELITUNG, HUMASINDONESIA.ID – Menurut Bupati Belitung Sahani Saleh di malam puncak penyelenggaraan Indonesia DEI & ESG Awards (IDEAS) 2023 di Belitung, Jumat (4/8/2023), dalam urusan keorganisasian, komunikasi memegang persoalan penting untuk menghindari kesalahpahaman dan mendukung keharmonisan.
Namun, tidak mudah mewujudkan keharmonisan melalui komunikasi. Ia tak memungkiri hingga saat ini komunikasi masih menjadi tantangan di lembaga pemerintah. Terutama ketika menjalin koordinasi yang berjalan secara vertikal, dari tingkat atas ke bawah.
Persoalan yang muncul pada saat berkoordinasi juga beragam bentuknya. Salah satunya, soal kesalahpahaman. Dari salah paham bisa memicu permasalahan berikutnya. “Maka, satu-satunya solusi yang dapat ditawarkan adalah berkomunikasi secara efektif,” katanya.
Komunikasi yang efektif juga menjadi isu utama yang ditekankan oleh Rikard Bagun, Anggota Dewan Pengarah Badan Pembincaan Ideologi Pancasila (BPIP), saat menjadi pembicara sesi Konferensi IDEAS 2022 di Labuan Bajo, NTT, Rabu (3/8/2022).
Menurut Rikard, seperti dikutip dari humasindonesi.id, ada tiga prinsip dasar yang meski dipegang saat hendak berkomunikasi secar efektif. Ketiga hal tersebut adalah rasionalitas, etika, dan estetika. Rasionalitas berarti, pesan atau isi komunikasi adalah masuk akal.
Sementara etika menyangkut pada sikap dan tata cara komunikator saat berinteraksi. Sedangkan estetika berkaitan dengan penggunaan bahasa yang dipakai untuk media berkomunikasi. “Kekuatan utama dalam menyebarkan pesan justru ada pada diri kita sebagai komunikator,” katanya.
Kembali kepada Bupati Sahani, komunikasi yang berjalan dengan baik tidak hanya berdampak pada koordinasi yang semakin lancar. Lebih dari itu, dapat memperkokoh tatanan lembaga dan negara. “Kekuatan lembaga dipererat dengan adanya komunikasi. Komunikasi juga dibutuhkan dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara” ujarnya. (AZA)