Bupati Belitung Sahani: “Komunikasi, Elemen Kunci Membangun Peradaban”

Share post
Bupati Kabupaten Belitung Sahani Saleh saat menjadi keynote speaker konferensi IDEAS 2023 di Belitung, Rabu (2/8/2023). Foto: Dok. Cinematic Belitung

Keberagaman ternyata bisa memberikan efek yang signifikan terhadap penguatan peradaban. Komunikasi menjadi salah satu elemen kunci membangun peradaban.

BELITUNG, HUMASINDONESIA.ID Bupati Belitung Sahani Saleh meyakini salah satu elemen kunci membangun peradaban adalah komunikasi. Pernyataan itu disampaikan di hadapan 102 peserta yang menghadiri sesi Konferensi di acara Konferensi Indonesia DEI & ESG Awards (IDEAS) 2023 di Belitung, Rabu (2/8/2023).

Pria yang didapuk menjadi keynote speaker di agenda yang diselenggarakan oleh HUMAS INDONESIA ini sekaligus mengafirmasi tema yang diangkat pada sesi tersebut yakni “Mengelola Keberagaman, Menguatkan Peradaban”.  

Menurutnya, sudah tepat apabila acara IDEAS ini diselenggarakan di Belitung. Sebab, daerah ini adalah cerminan keberagaman. Di Negeri Laskar Pelangi itulah tempat bernaung masyarakat dari berbagai latar etnis, suku, hingga budaya.

Meski berasal dari latar belakang yang beragam, semua masyarakat di sini hidup berdampingan. Belitung bahkan jauh dari isu permusuhan apalagi perkelahian antarkelompok sosial masyarakat. “Tantangan dalam menguatkan peradaban adalah mengelola keberagaman. Kami bersyukur, sampai dengan hari ini Belitung aman, damai dan tenteram,” ujarnya.

Salah satu caranya, kata Bupati Sahani, Pemerintah Kabupaten Belitung terus berupaya untuk melakukan komunikasi dengan para tokoh pemuka agama. Mereka juga aktif menjalin komunikasi dengan komunitas. Komunikasi lintas komunitas dan budaya tersebut juga membantu membangun pemahaman, toleransi, mendorong kreativitas, dan partisipasi publik.

Efek Signifikan

Belitung yang begitu “berwarna” tergambar dengan jelas dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata yang kemudian diangkat ke layar kaca pada tahun 2008. Ditemui secara khusus oleh HUMAS INDONESIA, Bupati Sahani mengaku bersyukur karena dengan kemunculan novel dan film tersebut, nama Belitung menjadi semakin dikenal. “Tetapi insight dari film saja tidak cukup. Kita harus mengemasnya dengan berbagai cara. Salah satunya, melalui pariwisata,” ujarnya.

Untuk mengomunikasikan pariwisata, Pemkab Belitung memaksimalkan seluruh kanal baik konvensional maupun modern. Daerah ini pun makin dikenal, bahkan diakui sebagai UNESCO Global Park pada 2021. Kabupaten Belitung juga dipercaya  beberapa kali menjadi tuan rumah untuk kegiatan internasional. Sebut saja, Development Ministerial Meeting (DMM) G20 dan World Ocean Assessment (WOA)  di tahun 2022.

Dari kisah yang dibawa ini, ia menegaskan, keberagaman itu ternyata bisa memberikan efek yang signifikan terhadap penguatan peradaban. (AZA)


Share post

Tentang Penulis
Humas

Humas