ESG, Investasi Keberlanjutan dan Citra Positif bagi Perusahaan

Share post
: Arif Mujahidin, Corporate Communications Director Danone Indonesia saat memberikan testimoni di Belitung, Kamis (3/8/2023) (Cinematic Belitung/HUMAS INDONESIA)

Penerapan nilai-nilai environmental, social, governance (ESG) tidak hanya bertujuan untuk membangun bisnis yang berkelanjutan. Namun turut  berkontribusi membangun citra positif bagi perusahaan.  

JAKARTA, HUMASINDONESIA.ID – Dalam agenda workshop bertajuk “Merancang Program Komunikasi ESG yang Efektif dan Relevan bagi Organisasi/Korporasi”, yang merupakan bagian dari rangkaian Indonesia DEI & ESG (IDEAS) Awards 2023 di Belitung, Kamis (3/8/2023), Corporate Communications Director Danone Indonesia Arif Mujahidin, menyampaikan berbagai upaya yang sudah dilakukan oleh perusahaan yang sudah beroperasi selama 108 tahun ini untuk mengembangkan program environmental, social, governance (ESG).

Arif bahkan menjadi salah satu saksi keseriusan Danone berinvestasi dalam program ESG dan pembangunan berkelanjutan. “Selama 26 tahun bekerja di berbagai perusahaan multinasional, Danone adalah salah satu perusahaan yang serius berinvestasi dalam program ESG dan pembangunan berkelanjutan,” katanya saat mengisi sesi Testimoni Pemenang Program ESG IDEAS 2023.   

Perusahaan yang dirintis Isaac Carasso di Barcelona, Spanyol, itu, menjelma dari bisnis keluarga menjadi salah satu perusahaan multinasional terbesar di dunia. Dengan jumlah karyawan lebih dari 100 ribu di 57 negara, Danone telah menjadi salah satu perusahaan terbaik yang menerapkan konsep sustainable development goals (SDGs) atau pembangunan berkelanjutan.

Namun, prestasi tersebut tidak ditorehkan dalam satu malam. Pada 1972, CEO Danone kala itu, Antoine Riboud, sudah merancang visi agar tanggung jawab sosial berjalan seiring dengan meningkatnya profit perusahaan. Citra Danone sebagai salah satu perusahaan yang menaruh perhatian kepada lingkungan dan kemanusiaan pun kian solid.

Di internal perusahaan, sebanyak 98 persen dari total 13 ribu karyawan mengaku puas bekerja di Danone. Perusahaan dinilai berhasil menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan ramah gender. Sebanyak 26 persen pegawai perempuan menduduki level manajemen atau direktur perusahaan. Dua  persen dari pegawai existing merupakan penyandang disabilitas.

Hingga saat ini Danone Indonesia sudah merancang program penanaman 2,5 juta pohon di 15 watershed atau wilayah penampung air. Program ini diklaim sukses menyediakan akses air bersih bagi setengah juta warga Indonesia. Sementara program lainnya, yakni AQUA Peduli, telah mengumpulkan 18 ribu ton sampah plastik setiap tahun. Program yang dirancang sejak 1993 itu menjadi cikal bakal AQUA sebagai merek air mineral pertama di Indonesia yang 100 persen dibuat dari bahan daur ulang.

ESG sebagai Peluang

Arif mengatakan, berbagai program ESG yang dirancang Danone Indonesia tidak hanya berguna membangun bisnis berkelanjutan. Namun, ikut berkontribusi membangun citra positif bagi perusahaan. Jika dikemas menjadi konten yang menarik, program ESG bisa menjadi bukti komitmen perusahaan mengimplementasikan tanggung jawab sosial dan kemanusiaan kepada publik.

Bagi mantan jurnalis Majalah Economic and Business Review Indonesia ini, akan lebih baik jika humas menerapkan moto ‘si vis pacem para bellum’, yang dalam bahasa Indonesia berarti “jika Anda menginginkan perdamaian, maka bersiap-siaplah menghadapi perang”. “Ketika citra baik sudah terbentuk, akan semakin mudah bagi perusahaan untuk memitigasi isu dan krisis. Salah satu caranya adalah melalui program ESG,” pungkasnya. (SGS)


Share post

Tentang Penulis
Humas

Humas