Bagi humas, riset memegang peranan penting dalam penyusunan strategi komunikasi.
SEMARANG, HUMASINDONESIA.ID – Riset adalah tahapan yang wajib dilakukan oleh humas sebelum membuat strategi komunikasi. Pernyataan ini disampaikan secara tegas oleh Prof. Dorien Kartikawangi, Guru Besar Bidang Komunikasi Unika Atma Jaya, di hadapan 23 peserta workshop Anugerah HUMAS INDONESIA (AHI) 2023 di Semarang, Kamis (2/11/2023).
Kepada mereka, Dorien menguraikan dua manfaat riset bagi humas. Pertama, untuk menentukan target kelompok audiens yang sesuai. Kedua, menghasilkan data yang real-time. Untuk manfaat yang pertama, riset dapat membantu humas dalam memahami target audiens secara mendalam. Misalnya, riset berdasarkan aspek demografi, psikologi, dan perilaku audiens. Sehingga, humas dapat membuat pesan yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi audiens yang menjadi sasaran.
Sementara untuk manfaat riset yang kedua, Dorien melanjutkan, riset dapat membantu humas untuk mendapatkan data secara real-time. Salah satunya, dengan melakukan monitoring social media, monitoring media (berita), dan lain sebagainya. Hasil analisis dari data-data yang telah dikumpulkan tersebut dapat membantu manajemen atau perusahaan untuk pengambilan keputusan.
Pada intinya, kata perempuan yang kini juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PERHUMAS Bidang Pengembangan Kompetensi Kehumasan tersebut, data dari riset dapat digunakan untuk memprediksi situasi yang tidak terprediksi.
Fatal
Menurut Dorien, tanpa adanya riset, potensi kegagalan dalam melakukan strategi komunikasi sangat tinggi. Kampanye yang dilakukan juga jadi kurang memberikan dampak dan hasil yang memuaskan.
Ia memberi contoh kampanye edukasi seks yang diinisiasi oleh salah satu brand dari perusahaan ternama di Indonesia. Kampanye yang awalnya bertujuan baik ini ternyata mendapat penolakan dari masyarakat. Pasalnya, aktivitas kampanye yang diikut oleh audiens dari kalangan pelajar sekolah tersebut menyertakan suvenir berupa gantungan kunci berbentuk alat kontrasepsi. Alhasil timbul persepsi di masyarakat bahwa kampanye tersebut mendukung seks bebas.
Topik seputar riset ini mendapat perhatian dari para peserta, salah satunya Febri. Ia bertanya seputar riset dari media. Dorien menjawab bahwa riset sebenarnya bisa menggabungkan antara riset informal seperti pengisian kuesioner dan formal. Riset media juga penting bagi korporasi apalagi di tahun politik seperti sekarang. Salah satunya, untuk memahami sentimen publik. Riset media juga penting bagi institusi pemerintah yang memiliki peluang untuk terkait dengan isu-isu pemilu. (AZA)