
Humas pemerintah wajib memahami sasaran kampanye lewat pengolahan data, untuk membantu pemimpin membuat kebijakan dengan jelas dan terarah.
SEMARANG, HUMASINDONESIA.ID - Mengolah data yang sesuai dengan target komunikasi merupakan hal yang penting dilakukan humas pemerintah. Hal ini demi memastikan pesan yang dikirimkan ke berbagai latar belakang audiens dapat diterima secara efektif. Hal tersebut disampaikan CEO NoLimit Indonesia Aqsath Rasyid, dalam diskusi panel “Proyeksi dan Tantangan Kehumasan Pemerintah 2025” di acara HUMAS INDONESIA Outlook 2025 di Semarang, Rabu (11/12/2024).
Menurut Aqsath, dalam penyampaian informasi kepada publik, humas perlu mengolah data sesuai target sasaran kampanye berdasarkan perbedaan generasi, demografi, hingga jenis kelaminnya. "Ada baby boomer, Gen X, Millennial, Gen Z, dan Alpha. Ada shift generation yang perlu diikuti dengan perubahan kebiasaan humas dalam menyampaikan informasi," ucap lelaki kelahiran 30 Januari itu.
Aqsath mencontohkannya dengan kampanye Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tahun 2024, tentang himbauan tidak mudik menggunakan sepeda motor. Ia menjelaskan, kampanye tersebut didasarkan kepada hasil survei, yang mengungkap bahwa para aktor utama mudik pakai sepeda motor ialah kaum milenial. “Akhirnya, mereka menggunakan komik dan video singkat untuk menyampaikan pesan tersebut," ujar Aqsath.
Pesan Kemenhub, selain sesuai dengan target komunikasinya, menurut Aqsath, memiliki kejelasan dan tidak multitafsir. Dalam pesannya jelas disampaikan bahwa menggunakan motor saat mudik itu berbahaya. "Message clear, jangan mudik naik motor. Itulah peran humas, mengolah data agar si decision maker bisa membuat kebijakan yang jelas," tutupnya.
HUMAS INDONESIA Outlook
HUMAS INDONESIA Outlook merupakan agenda yang diselenggarakan oleh HUMAS INDONESIA. Acara ini memuat diskusi tentang tren komunikasi dan kehumasan di tahun 2025 untuk mendorong peran humas pemerintah.
HIO 2025 dihadiri oleh Plt. Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Kota Semarang Kartika Hedi Aji, Plt. Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Kementerian Komunikasi dan Digital RI Molly Prabawaty, dan sejumlah pembicara lainnya. Adapun diskusi dibagi ke dalam dua sesi panel.
Diskusi pertama membahas “Proyeksi dan Tantangan Kehumasan Pemerintah 2025” dengan narasumber CEO NoLimit Indonesia Aqsath Rasyid, Pranata Humas Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Mayrianti Annisa Anwar, dan Direktur P2 Humas Direktorat Jenderal Pajak Dwi Astuti.
Sementara panel kedua mengangkat topik “Tantangan Mengelola Reputasi Organisasi/Korporasi di Era Digital”. Pada panel kedua ini, VP Corporate Communication PT PLN (Persero) hadir sebagai pembicara.
Ikuti terus perkembangan HIO 2025 hanya di humasindonesia.id dan prindonesia.co. (ARF)
