
Di tengah derasnya informasi, humas berperan vital dalam menciptakan ruang publik yang inklusif.
BELITUNG, HUMASINDONESIA.ID – Tsunami berita melanda setiap hari. Humas harus banyak membaca untuk bisa bertahan di era disrupsi informasi. Kecepatan dan ketepatan kabar bisa menjadi masalah jika tidak berjalan beriringan. Bersama insan pers, praktisi humas memiliki tugas besar untuk menghadirkan informasi yang sejernih-jernihnya kepada publik.
Demikian kalimat pembuka dari Daniel Rembeth, Leader & Government Relations Director PricewaterhouseCoopers (PwC), sekaligus Dewan Pakar Perhimpunan Hubungan Masyarakat (PERHUMAS) yang menjadi pembicara dalam sesi Konferensi bertajuk “Mengelola Keberagaman, Menguatkan Peradaban” di Belitung, Rabu (2/8/2023).
Dalam agenda yang merupakan bagian dari rangkaian puncak Indonesia DEI & ESG Awards (IDEAS) 2023, Daniel mengatakan, teknologi digital telah mengubah lanskap industri media Indonesia saat ini. Sebab, berbagai kabar dapat ditayangkan dalam sekejap.
Di satu sisi, Daniel menilai dalam kondisi tertentu hal ini justru bisa menimbulkan bencana. Terutama apabila informasi yang dihadirkan tidak valid. Kredibilitas media bisa hancur. Belum lagi jika isu yang berhembus ternyata dipelintir untuk kepentingan tertentu.
Daniel lantas merangkum berbagai tantangan arus informasi di masa depan. Antara lain, tsunami konten, akurasi pemberitaan, fenomena clickbait, hingga dominasi bot di internet. “Teknologi digital ini akan menjadi tantangan yang lebih kompleks di masa yang akan datang,” katanyanya.
Menurutnya, di sinilah pentingnya peran PR. Mulai dari menciptakan ruang publik yang inklusif, menjadi agen untuk menjernihkan informasi, sekaligus jembatan bagi berbagai stakeholder untuk berkolaborasi.
Pria yang juga merupakan Dewan Penasihat Public Affairs Forum Indonesia (PAFI) itu juga berpesan kepada humas agar dapat menjangkau audiens dengan langkah kreatif untuk membangun kepercayaan khalayak. “Dalam praktik komunikasi ada kalanya “bagaimana menyampaikan sesuatu” lebih penting dari “apa yang disampaikan”,” pungkasnya. (NIN/SGS)
