“Humas pemerintah harus bertransformasi. AI bukan lagi pilihan, tapi keharusan,” kata CEO NoLimit Indonesia Aqsath Rasyid Naradhipa di Yogyakarta, Senin (22/7/2024).
YOGYAKARTA, HUMASINDONESIA.ID – Di era digital yang berkembang cepat, humas pemerintah harus mampu beradaptasi agar tetap relevan. Menurut CEO NoLimit Indonesia Aqsath Rasyid Naradhipa, kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) bisa menjadi solusi inovatif bagi humas pemerintah untuk meningkatkan efektivitas dalam mengelola komunikasi publik dan membangun hubungan yang lebih baik dengan masyarakat.
Hal ini disampaikannya saat menjadi narasumber di acara “Peningkatan Kapasitas dan Sinergitas Pengelolaan Komunikasi Pimpinan bagi Kabupaten/Kota Se-Provinsi Jawa Timur” di Yogyakarta, Senin (22/7/2024). Di hadapan 150 praktisi humas Jawa Timur yang hadir, pria lulusan Institut Teknologi Bandung itu memaparkan tiga alasan humas pemerintah harus melek AI. Antara lain:
1. Pergeseran Generasi
Generasi muda yang akrab dengan teknologi menuntut cara komunikasi yang lebih cepat dan personal. Teknologi AI dapat membantu humas pemerintah untuk membuat konten yang relevan dan menarik bagi Generasi Z dan Alpha. Dengan cara ini, pemerintah dapat lebih baik dalam memenuhi ekspektasi dan terhubung dengan generasi baru. “Pemilih Pemilu 2024 yang didominasi oleh Gen Z membuat cara komunikasi terasa berbeda dengan pemilu sebelumnya,” kata Aqsath.
2. Pergeseran Media.
Saat ini media sosial mendominasi kehidupan manusia. AI dapat membantu mengelola berbagai platform media sosial, menganalisis sentimen publik, dan memastikan pesan sampai kepada audiens yang tepat.
3. Pelayanan Publik yang Lebih Cepat
Dengan AI, humas pemerintah bisa lebih cepat merespons pertanyaan dan keluhan masyarakat. AI juga bisa membantu mengotomatisasi tugas-tugas rutin, sehingga humas bisa fokus pada tugas yang lebih strategis.
Aqsath menegaskan, sudah saatnya humas pemerintah berevolusi dengan memanfaatkan AI dan big data. Menurutnya, institusi pemerintah yang mengintegrasikan AI dalam strategi humas akan lebih siap menghadapi tantangan masa depan dan lebih mampu memenuhi ekspektasi publik lebih baik. “Humas pemerintah harus bertransformasi. AI bukan lagi pilihan, tapi keharusan,” katanya.
Namun, lanjut pria yang mengantongi Indonesia Accredited Public Relations (IAPR) dari PERHUMAS, transformasi ini perlu dukungan pemerintah dengan menyiapkan akses, SDM, dan teknologi yang mumpuni. (AZA)