Indonesia Akan Luncurkan Satelit Di Luar Angkasa

Share post
Satelit Satria-1 (Foto: Kwikku)

Pemerintah Indonesia terus berupaya menyediakan kebutuhan infrastruktur digital bagi bangsa. Upaya yang terbaru adalah peluncuran satelit di luar angkasa. Proyek strategis nasional tersebut akan diluncurkan pada akhir tahun nanti.

JAKARTA, HUMASINDONESIA.ID – Dalam Rapat Kerja bersama Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Senin (5/6/2023), Sekertaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Mira Tayyiba, seperti yang dilansir dari kominfo.go.id, mengatakan, pemerintah akan meluncurkan Satelit Multi Fungsi SATRIA-1.

Satelit tersebut merupakan salah satu proyek nasional pemerintah dalam aspek transformasi digital. Satelit direncanakan beroperasi pada akhir tahun ini.

“Satelit SATRIA-1 direncanakan akan diluncurkan pada bulan ini pada orbit 106 Bujur Timur. Akan beroperasi mulai pada Triwulan ke-IV tahun ini,” ujarnya.

Untuk mendukung pengoperasian satelit, Kemenkominfo bakal menyiapkan infrastruktur pendukung, yakni stasiun bumi ground segment.

Stasiun tersebut dicanangkan terletak di 11 lokasi. Di antaranya, Cikarang, Batam, Banjarmasin, Tarakan, Pontianak, Kupang. Kemudian, Ambon, Manado, Manokwari, Timika serta Jayapura.

Selain itu, pemerintah juga akan memanfaatkan utilitas backbone atau saluran koneksi berkecepatan tinggi, Palapa Ring. Jumlahnya sebesar 45 persen dari total saluran dengan tingkat pelayanan 95 persen.

Palapa Ring, masih dilansir dari kominfo.go.id, adalah sebuah proyek infrastruktur telekomunikasi pemerintah berupa pembangunan kabel serat optik. Kabel tersebut diproyeksikan menjangkau 440 kabupaten/kota di Indonesia dengan panjang sekitar 36 ribu kilometer.

Menurut Plt. Menkominfo Mahfud MD, Satelit Multifungsi SATRIA-1 adalah salah satu upaya Pemerintah unfuk menyediakan akses internet cepat yang merata di seluruh Indonesia.

Selain merupakan kewajiban pemerintah, percepatan peluncuran satelit tersebut berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas pada 3 Agustus 2020. Kala itu, presiden menegaskan bahwa akses dan upaya peningkatan infrastruktur digital harus dipercepat dalam rangka mendorong akselerasi transformasi digital.

Dengan teknologi digital, Indonesia bisa meningkatkan angka Produk Domestik Bruto (PDB). Pada 2025, negeri ini diharapkan bisa menjadi negara dengan PDB terbesar kelima di dunia

“Kehadiran teknologi digital memiliki peranan penting dalam upaya mewujudkan visi Indonesia maju 2045. Oleh karena itu, penguasaan teknologi digital menjadi salah satu aktor kunci dalam merealisasikan visi tersebut,” pungkas Mahfud. (SGS)


Share post

Tentang Penulis
Humas

Humas