
Taktik komunikasi dapat dilakukan melalui berbagai cara. Yang pasti, harus relevan dengan target audiens.
SEMARANG, HUMASINDONESIA.ID – Ada banyak varian taktik komunikasi yang bisa dipilih oleh praktisi humas dalam mengomunikasikan pesan perusahaan. Yang pasti, taktik komunikasi tersebut relevan dengan audiens yang disasar. Begitu kata Prof. Dorien Kartikawangi, Guru Besar Bidang Komunikasi Unika Atma Jaya, saat mengisi workshop Anugerah HUMAS INDONESIA (AHI) 2023 di Semarang, Kamis (2/11/2023).
Dikutip dari humasindonesia.id, taktik komunikasi adalah langkah spesifik yang dilakukan oleh humas untuk melaksanakan strategi komunikasi. Definisi tersebut disampaikan oleh Verlyana Hitipeuw, CEO & Principal Consultant Kiroyan Partners saat menjadi narasumber di acara workshop Indonesia DEI & ESG Awards (IDEAS) 2023 pada awal Agustus 2023 lalu.
Kembali kepada Dorien, terdapat empat taktik komunikasi yang dapat dilakukan humas ketika mengeksekusi strategi komunikasi. Keempat taktik tersebut adalah komunikasi interpersonal, pemberitaan, organizational media, dan promosi dan iklan di media. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa taktik komunikasi memang tidak mesti berfokus pada penggunaan pendekatan paid, earned, shared, owned media (PESO). “Ada banyak model yang bisa digunakan dengan menyesuaikan kebutuhan perusahaan,” katanya.
BACA JUGA: Temukan Perbedaan Strategi dengan Taktik Komunikasi
Ia memberi contoh krisis di industri infrastruktur. Krisis terjadi karena adanya pernyataan bernada negatif dari tokoh publik mengenai kualitas produk semen. Humas dari perusahaan yang bersangkutan lantas mengajak tokoh publik tersebut untuk melakukan pertemuan.
Setelah pertemuan tersebut, tokoh publik yang bersangkutan memberikan pernyataan resmi di berbagai media mengenai kekeliruannya dalam memberikan pernyataan pada saat itu. Krisis secara cepat mereda dengan taktik komunikasi interpersonal.
Taktik komunikasi kedua adalah pemberitaan. Praktisi humas dapat mengonter pemberitaan negatif dengan positif. Salah satunya dengan memanfaatkan hak jawab di media terkait untuk memperbaiki kesalahan informasi pada berita sebelumnya.
Taktik komunikasi yang bisa dilakukan berikutnya adalah memanfaatkan organizational media. Yakni, merujuk pada owned media yang digunakan untuk berkomunikasi baik internal maupun eksternal. Media yang dimaksud mencakup situs web, buletin, majalah internal, saluran media sosial, WhatsApp perusahaan, dan publikasi lainnya.
Sementara itu, perusahaan juga dapat menggunakan taktik komunikasi yang keempat. Yakni, memaksimalkan metode promosi atau beriklan di media. (AZA)
