Menyampaikan Pesan Melalui Komunikasi Empatik

Share post
Kondisi pandemi sudah semestinya menjadi laboratorium besar bagi para praktisi public relations (PR) untuk gencar melakukan komunikasi empatik. Bukan malah sebaliknya, sibuk jualan, mengabaikan fenome

 

Di tengah pandemi COVID-19 ini, brand yang humanis akan lebih mudah diterima oleh masyarakat. Tidak dipungkiri, saat ini komunikasi empatik merupakan salah satu jalan yang tepat untuk bisa berkomunikasi dengan publik. 

JAKARTA, HUMASINDONESIA.ID  - Ibarat peribahasa, put yourself in other people’s shoes (menempatkan diri pada sepatu orang lain), definisi inilah yang dianggap tepat menggambarkan makna dari komunikasi empatik. Secara teori, kita mengenal empati sebagai bagian dari komunikasi interpersonal.

Komunikasi empatik dinilai memiliki makna yang jauh lebih dalam dari sekadar simpatik. “Sebab, yang bersangkutan mau merasakan penderitaan yang dialami oleh orang lain,” kata Jojo S. Nugroho, Managing Director IMOGEN PR secara virtual, Jumat (13/8/2021).

Pada dasarnya, praktik komunikasi empatik ini bukanlah sesuatu yang baru. Bahkan, sudah mendarah daging dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Seperti halnya, budaya gotong royong, tenggang rasa, menjalankan ibadah puasa, membayar zakat dalam agama Islam, hingga makna kasih dalam agama Kristen.

SELENGKAPNYA BACA DI E-MAGZ : EDISI 77, MEMBANGUN KOMUNIKASI EMPATIK

Share post

Tentang Penulis
Humas

Humas