Peluang dan Tantangan AI untuk Praktisi Humas

Share post
Ilustrasi peluang dan tantangan AI untuk praktisi humas. Foto: east ventures

Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dapat menjadi peluang sekaligus tantangan bagi humas. Mengapa demikian?

JAKARTA, HUMASINDONESIA.ID—Teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) disinyalir mampu meringankan pekerjaan manusia. Dilansir dari w2comm.com, AI dapat memberikan manfaat tergantung dari tujuan penggunaannya.

Pun bagi humas. Apabila digunakan dengan tepat, humas dapat memanfaatkan teknologi AI untuk membantu menyelesaikan pekerjaan. Meski bukan berarti tanpa tantangan. Dilansir dari medium.com, berikut ini sejumlah peluang dan tantangan yang dapat ditimbulkan dari kehadiran teknologi AI.

Peluang

  1. Meningkatkan efisiensi. Hal ini dikarenakan AI dapat membantu humas dalam mengelola data dan informasi dengan lebih cepat dan akurat. Sehingga, penggunaan teknologi ini akan membantu humas dalam meningkatkan efisiensi kerjanya.
  2. Analisis data. Teknologi AI dapat membantu humas dalam melakukan analisis data yang lebih mendalam dan akurat. Hal ini memungkinkan humas untuk memahami pasar dan audiens dengan lebih baik.
  3. Penciptaan konten. Teknologi AI dapat membantu humas untuk membuat konten yang lebih menarik dan efektif.  Teknologi ini juga memudahkan humas untuk membuat konten yang sesuai dengan minat audiens.
  4. Pengelolaan reputasi online. Teknologi AI dapat membantu humas dalam mengelola reputasi secara online agar menjadi lebih efektif. Keberadaan AI memungkinkan humas untuk memantau dan memperbaiki reputasi organisasi secara real-time.

Tantangan

  1. Ketergantungan teknologi. Penggunaan AI dapat menyebabkan manusia terlalu bergantung terhadap teknologi dikarenakan kecanggihan AI dapat mempermudah segalanya.
  2. Keamanan data. Teknologi AI dapat membuat data dan informasi terkait kehumasan menjadi lebih terbuka dan rentan terhadap serangan siber. Oleh karena itu, humas harus mengambil tindakan yang tepat untuk melindungi data dan informasi.
  3. Kurangnya interaksi manusia. Adanya teknologi AI dapat membatasi interaksi di antara sesama manusia. Terlalu bergantung pada AI dikhawatirkan dapat mereduksi kemampuan humas dalam berkomunikasi dan membangun hubungan dengan audiens.
  4. Biased AI. Teknologi AI dapat memiliki bias dalam memproses informasi dan membuat keputusan. Oleh karena itu, penting bagi humas untuk melakukan analisisnya sendiri dalam membuat suatu keputusan. (HUR)

Share post

Tentang Penulis
Humas

Humas