Imam Suryanto, Pranata Humas Kementerian Perdagangan: Maksimalkan Potensi di Usia Muda

Share post
Imam Suryanto pranata humas di Kementerian Perdagangan. Foto: Dok. Pribadi

Delapan tahun berkarier menjadi pranata humas, membuat Imam Suryanto terus memaksimalkan potensi diri.

JAKARTA, HUMASINDONESIA.ID – Bagi Imam Suryanto, kepemimpinannya saat ini banyak dihasilkan lewat aktivitas sosial semasa muda. Imam, sapaan akrabnya, merupakan pranata humas Kementerian Perdagangan (Kemendag), dan sudah gemar berorganisasi sewaktu kuliah. Kepada HUMAS INDONESIA, Selasa (28/9/2022), ia membeberkan banyaknya jejaring yang ia dapatkan saat berorganisasi.

Mulai dari badan eksekutif mahasiswa, komunitas, hingga menjadi asisten dosen. Lulusan Public Relations Universitas Indonesia ini juga menghabiskan sembilan tahunnya bergabung secara sukarela di Yayasan Autisma Indonesia. Waktu yang tak sebentar untuk mengabdi.

"Di kampus suka ikut kegiatan organisasi, sampai sekarang suka karena ada banyak manfaatnya. Bisa mendapat pengalaman, jejaring, kemandirian, dan menyalurkan ide serta karya,” ungkapnya melalui saluran WhatsApp.

Ia kemudian terjun ke dunia kehumasan pada Januari 2014, setelah sebelumnya banyak mengambil kesempatan melalui program magang. Kehumasan yang begitu dinamis membuatnya ingin terus mengeksplorasi profesi ini. Terhitung delapan tahun sudah ia melayani publik menjadi pranata humas di Kemendag.

Melakukan yang Terbaik

Pekerjaan yang dilakoninya tak lepas dari keyakinan untuk menghasilkan karya terbaik. Ia pernah menyabet posisi ICON PR Indonesia pada 2018 yang diadakan PR Indonesia Group. Lelaki yang pernah mengikuti pertukaran pelajar di Azerbaijan sewaktu kuliah ini berpesan, “Menghadapi tantangan atau hambatan harus bijak, tidak boleh grasah-grusuh tanpa perencanaan, karena akan berpengaruh tidak hanya untuk diri, tetapi juga instansi tempat bekerja.”

Dirinya mengaku tak ingin membuang waktu. Pernyataannya itu seturut dengan kesibukannya sebagai pendiri komunitas Literasi Komunikasi bernama Bright Up. Berkontribusi lewat Ikatan Pranata Humas Indonesia (IPRAHUMAS), dan beberapa komunitas lain seperti Aparatur Muda hingga Rumah Millenials.

Imam juga gemar membagikan pandangan kehumasannya melalui media sosial. Di antaranya menyoal orkestrasi komunikasi publik di perhelatan G-20 dan cyber public relations. Langkah ke depan yang ingin dilakukannya adalah mengembangkan kompetensi kehumasan dengan belajar dari ahlinya. Sebab masih ada begitu banyak sisi government public relations (GPR) yang layak diulik.

“Semuanya bermula dari mimpi, dengan memanfaatkan waktu, berkontribusi, kita akan mendapatkan pengalaman sebagai guru yang terbaik,” ujar lelaki yang lahir di Jakarta, 22 November 1991 tersebut. (RES)


Share post

Tentang Penulis
Humas

Humas